Kiat Sukses Negosiasi Naik Gaji
Banyak karyawan yang mengeluhkan gaji yang tak seimbang dengan tumpukan tugas-tugas yang tiap hari harus diselesaikan. Tapi biasanya mereka memilih menunggu hingga waktu penilaian kinerja (performance review) untuk bernegosiasi dengan perusahaan agar kompensasi yang diterima bisa disesuaikan dengan prestasi.
Sayangnya, tak semua orang punya kemampuan negosiasi yang baik. Nah, biar si bos mengabulkan permohonan Anda, kami berikan tipsnya.
1. Buat Rincian Pekerjaan
Langkah pertama untuk berhasil negosiasi naik gaji adalah mengumpulkan dan memperbaharui daftar pekerjaan yang Anda emban selama ini. Sayangnya kebanyakan karyawan tidak punya jobdesk yang jelas atau kehilangan file jobdesk yang diberikan oleh bagian HRD saat pertama menempati posisi sekarang.
Bila hal itu juga menimpa Anda, segera update jobdesk Anda dengan merinci daftar tugas dan tanggung jawab yang Anda lakukan setiap hari. Anda juga bisa mencari informasi ke teman-teman seprofesi di instansi lain untuk memperkirakan 'nilai jual' kemampuan Anda saat ini di bursa kerja. Hal ini penting sebagai bekal saat akan bernegosiasi.
2. Susun Daftar Prestasi
Setelah mempunyai rincian jobdesk, sekarang waktunya membuat target pencapaian untuk setiap poin pekerjaan. Beri tanda dan buat deskripsi prestasi apa saja yang sudah Anda capai selama ini. Data ini wajib Anda miliki dan perlu dibawa saat penilaian kinerja.
Jadi, saat bertemu atasan Anda tak perlu "berbusa-busa" menyebutkan prestasi apa yang telah Anda lakukan untuk perusahaan. Cukup sebutkan kontribusi Anda pada satu projek besar yang telah selesai, sehingga si bos menangkap informasi bahwa jobdesk Anda sudah berkembang luas, sehingga perlu penyesuaian tanggungjawab, jabatan, juga kompensasi.
3. Diskusikan Penilaian Kinerja Anda
Biasanya setiap perusahaan memiliki waktu khusus untuk melakukan penilaian kinerja karyawannya, ada yang setahun sekali, ada yang setahun dua kali, ada juga yang tiap tiga bulan sekali.
Mendekati waktu penilaian kinerja Anda, lakukan inisiatif untuk bertemu dengan atasan. Diskusikan dengan atasan rencana-rencana Anda dalam waktu mendatang, terkait dengan performa pekerjaan. Sehingga atasan punya kesempatan untuk menilai prestasi Anda pada titik ini.
4. Realistis
Sebenarnya bernegosiasi soal gaji tak harus menunggu waktu penilaian kinerja. Bila Anda merasa telah banyak berkontribusi pada perusahaan, sah saja minta penyesuaian kompensasi sekarang. Syaratnya, Anda telah mengevaluasi diri secara objektif. Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah kondisi keuangan kantor.
Pengalaman wartawan senior, Andy F.Noya, berikut ini bisa dijadikan inspirasi untuk Anda. "Saat meniti karir saya selalu bekerja keras melebihi tanggung jawab yang diberikan oleh atasan. Pokoknya saya berusaha selalu berprestasi. Sehingga saya berani untuk minta naik gaji.
Bila saat negosiasi naik gaji atasan menolak mengabulkan karena alasan keuangan perusahaan tak memungkinkan, saya berusaha mengerti. Tapi bila atasan menolak padahal kita sudah berprestasi dan secara finansial sebenarnya perusahaan mampu, maka ini saatnya untuk pindah kerja."
This entry was posted on 06.47
and is filed under
dunia kerja
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
0 komentar:
Posting Komentar