Tiga Modal Dasar Memasuki Dunia Kerja
Ada banyak elemen kecakapan yang mesti dikuasai oleh setiap insan yang hendak memasuki dunia kerja, namun terdapat tiga modal dasar yang kiranya amat penting untuk dimiliki. Pertama, karakter atau budi pekerti yang luhur atau integritas moral yang kokoh. Inilah elemen yang selalu akan membuat kita mampu berkarya dalam naungan etika kerja yang kuat dan benar. Sebuah elemen paling kritikal dan mesti dirajut dalam setiap langkah kerja kita manakala kita hendak menjadi seorang profesional yang bermartabat.
Kedua, positive mindset. Inilah elemen yang akan membuat kita selalu memandang diri kita dan lingkungan sekitar dengan kacamata yang positif. Sebuah elemen yang selalu membuat kita optimis dan yakin akan tercapainya sasaran kerja dan tujuan hidup yang telah dirancang. Sebuah etos kerja yang selalu melihat problem sebagai sebuah tantangan yang pasti ada solusinya, dan bukan sebagai media untuk berkeluh kesah. Etos atau mentalitas positive mindset ini pula yang akan memuat setiap insan selalu bisa merajut kegigihan dan ketekunan dalam berusaha – dan kita tahu, kegigihan merupakan elemen kunci dalam merengkuh setiap jejak kesuksesan.�
Ketiga, learning spirit. Atau, semangat untuk terus mau belajar. Di tengah dinamika perubahan iklim bisnis yang terus berderap dan tantangan pekerjaan yang makin kompleks, kita dengan mudah bisa terpelanting saat kita enggan menebar benih untuk terus mau belajar mengembangkan diri. Bersikap terbuka, selalu memelihara constructive curiosity, serta rajin mengambil ilmu dari beragam sumber adalah elemen-elemen yang akan membuat kita terus bisa mengasah learning spirit kita.
Sudah Dewasakah Sistem pendidikan Kita?
Salah satu tujuan Pendidikan Nasional Dalam UU SisDikNas No.20 Tahun 2003, adalah melahirkan manusia yang bertanggung jawab. Seperti yang kita ketahui bersama sitem pendidikan tidak terlepas dari berbagai unsur yang ada, seperti Guru, siswa, kurikulum, manajemen, sarana dan Prasarana, kebijakan pemerintah dsb. Untuk melahirkan manusia yang bertanggung jawab tidaklah mudah. Manusia yang bertanggung jawab adalah profil manusia dewasa yaitu manusia yang dapat membedakan baik dan buruk, indah dan jelek, atau benar dan salah.
Jika melihat output (lulusan) pendidikan kita selama ini pendidikan di indonesia banyak melahirkan manusia yang belum dewasa. kenapa demikian ? Ini dapat kita lihat dari pigur-pigur pejabat yang ada. Pejabat sekarang korupsi, mementingkan diri sendiri dan Premaniseme adalah contoh dari produk pendidikan kita selama ini. Kita tahu bahwa korupsi adalah perbuatan tidak baik dan hanya anak-anak lah yang mungkin belum bisa menilai bahwa kaorupsi adalah perbuatan tidak baik. Itu adalah salah satu contoh bahwa pendidikan di Indonesia belum melahirkan manusia yang Bertanggung jawab.
Semoga Pendidikan Nasional kita ke depan bisa melahirkan manusia yang bertanggung jawab. Yang ketika sudah menjadi pejabat atau yang memegang kebijakan di negeri Indonesia punya hati nurani, tidak menjual aset negeri ini dan bekerja untuk mencerdaskan kehiduapan bangsa kembali.
Semoga..!
Tips Menjalin Hubungan Kerja yang Harmonis
Hal paling penting dalam pekerjaan di abad 21 ini adalah kemampuan membangun dan menjaga hubungan. Meski Anda mempunyai ‘hobi’ gonta-ganti pekerjaan dalam perjalanan karier Anda, namun membangun jaringan dan menjaga hubungan itu adalah hal yang sangat penting. Ynag juga perlu diketahui, tempat yang paling mudah dan paling baik untuk membangun jaringan hubungan adalah di kantor.
ATASAN
Kesuksesan dan perkembangan karier Anda banyak tergantung pada atasan. Atasan Anda-lah yang dapat memberi kesempatan menangani tugas-tugas strategis atau klien-klien utama perusahaan, serta memberikan pekerjaan-pekerjaan penting lainnya. Bahkan, atasan Anda-lah yang berperan dalam menilai performance, kenaikan gaji atau kenaikan pangkat. Atasan Anda dapat pula menjadi ‘guru’ pribadi Anda. Mereka dapat memberikan sebagian pengalamannya kepada Anda, juga petunjuk dan pengarahan untuk belajar seluas-luasnya dan membiarkan Anda bertumbuh dalam pekerjaan, sekaligus menunjukkan dan membukakan ‘pintu’ kesempatan. Petiklah hal-hal tersebut sebagai keuntungan dalam perjalanan karier Anda.
Jadi, hubungan baik dengan atasan adalah hal paling berharga di dalam perkembangan karier Anda. Salah satu cara untuk mendongkrak hubungan baik dengan atasan adalah membuatnya tampak ‘baik’. Anda dapat melakukannya melalui performance pekerjaan yang bagus, mengambil tugas-tugas sulit – tetapi jangan sampai tidak sukses menyelesaikannya - dan bekerjasama dengan baik dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan yang berada di bawah “kekuasaan” atasan.
REKAN KERJA
Rekan kerja atau kolega yang Anda temui setiap hari juga sangat berharga bagi Anda, dan sebaliknya Anda pun berguna bagi mereka. Bantulah mereka menyelesaikan pekerjaannya, terutama ketika mereka berada dalam keadaan sangat sibuk dan dikejar ‘deadline’. Jangan segan memberi pujian jika mereka berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Kenali rekan kerja, termasuk kebiasaan dan pribadi mereka. Ajak mereka makan siang bersama atau pulang bersama. Ini dilakukan untuk lebih mengenal mereka di luar jam-jam kerja. Asal tahu saja, ketika karier Anda atau rekan melesat maju, hubungan Anda dan rekan kerja tersebut akan menjadi sangat penting dan berharga bagi Anda berdua.
KLIEN/NARASUMBER
Seorang klien yang puas tentu akan dengan senang hati menghubungi Anda kembali di masa yang akan datang. Entah itu hanya untuk mengucapkan selamat atas promosi Anda, atau bahkan menawarkan kerjasama baru dengan Anda. Jangan heran jika Andalah yang pertama kali mereka hubungi saat mereka membutuhkan orang untuk dipekerjakan atau mengambil tawaran menarik.
Hubungan dengan klien bisa rapi terjalin jika Anda tak pelit untuk mengontak mereka. Jadi, jangan hanya mengontak mereka saat Anda membutuhkan. Kalau perlu, datangi mereka di luar jam kerja, meski itu cukup menyita waktu.
Jadi, berhubungan dengan orang-orang di lingkungan pekerjaan tak hanya menolong karier, tetapi juga membuat tempat kerja Anda lebih menyenangkan. Intinya, Anda harus rajin bersosialisasi. Sekaranglah waktunya bagi Anda untuk membangun hubungan dan meraih sukses di tempat kerja.
Malas, penghalang kesuksesan
Malas, merupakan salah satu penyebab negara Indonesia ini tertinggal dengan negara lain khususnya hubungannya dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai contoh janganlah jauh-jauh dahulu ke Eropa, tapi yang dekat terlebih dahulu seperti Malaysia ataupun Singapura yang secara geografis luas negaranya maupun kekayaan alamnya jauh berbeda dengan Indonesia namun jauh berbeda pula dalam hal "manusianya", padahal dulu pelajar maupun guru-guru dari Malaysia datang ke Indonesia ini untuk belajar memperdalam ilmunya.
Malas bisa berarti banyak hal, malas belajar (umum terjadi pada pelajar) ataupun malas dalam lingkup yang universal yaitu malas dalam mengerjakan sesuatu Tapi memang rasa malas sudah merupakan fitrah dari Tuhan dan kita harus yakin bahwa pemberian Tuhan itu selalu ada manfaatnya, hanya saja permasalahannya terletak pada bagaimana kita mengatasi rasa malas tersebut, mencoba mengambil manfaat atau hikmah dari penanganan rasa malas kita dan belajar melihat dari sudut pandang yang lebih baik.
Malas itu bisa diibaratkan seperti keimanan kita yang ada kalanya meningkat dan ada kalanya menurun. Tapi ternyata kalau dilatih terus menerus dan teratur keimanan itu bisa meningkat atau setidaknya tidak menurun. Nah..begitupun dengan malas, dengan cara teratur diikuti dengan kekonsistenan kita mengerjakan metode atau cara mengatasi rasa malas, insyaallah rasa malas bisa di atasi dan bukan tak mungkin bisa berubah menjadi rajin..
Aku jadi terinspirasi oleh temanku yang mengatakan seperti ini, "wah..kalau ada yang nggak malas, hebatlah". Dari perkataan terdapat makna yaitu orang yang malas dengan yang rajin, yang sukses dengan yang gagal sama-sama menghabiskan waktu 24 jam perhari, yang membedakan hanyalah manajemen dan pemanfaatan waktu tersebut. Ada beberapa cara untuk mengatasi rasa malas, diantaranya ialah :
1. Banyak membaca
Jenis bacaannya bisa bermacam-macam, buku, komik, novel ataupun majalah karena disini tidak mempermasalahkan dahulu apakah buku itu baik atau tidak untuk dibaca, tapi yang penting adalah benar terlebih dahulu, benar dalam rangka untuk membentuk kebiasaan dan sifat tidak malas karena nanti itu akan menjadi kepribadian dan karakter kita. Dampak dari membaca adalah kita akan berfikir lebih "jauh" dan akan merasa rugi jika membuat waktu kita tidak efektif dan terbuang dengan sia-sia karena telah terbiasa untuk selalu mengefektifkan waktunya dengan cara yang benar. DR. Aidh Al-Qarni dalam bukunya "La Tahzan" menuliskan "Berpengetahuan dan berwawasan luas, menguasai banyak teori keilmiahan, berfikir secara orisinil, memahami permasalahan dan argumentasi pijakannya adalah sedikit dari sekian bayak factor yang dapat membantu menciptakan kelapangan di dalam hati. Orang yang berpengetahuan luas adalah orang yang berfikiran bebas dan berjiwa teduh". Sedangkan untuk implementasi dari membaca bisa dengan mengajar, menulis, dll.
Setelah kita membaca yang benar, kemudian bertambah tingkatan menjadi baik sehingga menjadi "membaca yang benar dan baik". Baik disini mengandung arti membaca buku -buku yang bermanfaat dan baik tentunya seperti buku tentang pengembangan diri, ilmu pengetahuan maupun agama, bukan lagi buku seperti komik, novel , majalah, dsb. yang biasanya informasinya tidak berlaku untuk jangka waktu yang lama dan tentunya dari segi manfaat dan bobot isi berbeda dengan buku yang baik tadi.
Dan jika setelah membaca kita ingin mempunyai semangat, bacalah buku-buku tentang orang-orang yang sukses atau tokoh -tokoh terkenal, biasanya setelah membaca buku seperti itu, timbul semangat untuk maju dan ingin sukses seperti mereka atau bahkan melebihinya. Bukankah hidup ini harus selalu dinamis dan terus mengalami peningkatan seperti hadits yang sering kita dengar " Barang siapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka dia orang yang terlaknat, barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka dia orang yang merugi dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka dialah orang yang diridhai atau diberi rahmat oleh Allah".
2. Permainan pikiran.
Pokoknya, ketika kita ingin melakukan sesuatu dan tiba-tiba rasa malas muncul, jangan pernah mengucapkan ataupun berpikiran negatif seperti "ah.cape nih, sepertinya tidak akan benar". Lebih baik berpikiran positif seperti "wah..sepertinya asyik nih.pasti rame, come on semangat..semangat,de el el. Karena bagimanapun juga energi yang digunakan untuk berpikiran yang negatif dengan positif itu adalah equal alias sama, jadi bukankah lebih baik apabila kita hanya memasukkan pikiran yang positif saja. Otak secara otomatis akan menerima perintah dan masukan dari kita. Kalau berpikiran malas, pasti rasanya malas terus, otak kita akan mencari alasan supaya kita menjadi malas. "Apa yang anda pikirkan akan menjadi kenyataan" (Quantum Learning). Kemudian jika kita melakukan sesuatu harus sesuai mood dan kalau tidak mood maka yang ada hanya malas, yakinlah tidak akan sempurna, seharusnya mood atau tidak, kerjakan saja. Justru mood itu datang saat kita sedang melakukan suatu kegiatan, bukan sebelum kegiatan tersebut akan dilakukan. Masalah penampakan mood itu hanya sebuah alasan sebagai persembunyian akan rasa malas tersebut. Jadi Intinya kerjakan saja dan selalu berpikiran positif, semua itu akan membuat hidup lebih hidup.. Rasa malas tidak akan pernah hilang jika kita terus berpikiran malas dan hanya menunggu malasnya hilang. Seperti slogan salah satu produk sepatu, Just Do It .!
3. Memiliki Tujuan
Hidup bisa diibaratkan dengan sebuah kapal laut dan kitalah nahkodanya. Kalau seorang nahkoda tidak punya tujuan dan tidak mempunyai kejelasan mau dibawa kemana kapal tersebut, maka kapak itu hanya akan terombang-ambing oleh ombak dan hanya mengikuti kemana air mengalir. Dengan tujuan kita punya impian dan akan mengerahkan upaya untuk mencapai tujuan tersebut sehingga rasa malas akan tersingkirkan.
Sangatlah rugi kalau hidup ini layaknya kapal tadi, hanya mengikuti kemana air mengalir, tidak punya suatu kejelasan. Hidup ini terlalu berharga untuk disia-siakan, seperti kata bijak "masa depan adalah apa yang kita lakukan pada hari ini". Terus kalau kita malas terus bisa ditebak bagaimana jadinya masa depan kita. Semakin banyak yang kita perbuat semakin nyatalah jati diri kita. Kemudian untuk mengatasi malas, kita juga harus selalu introspeksi diri sendiri supaya kita terus memperbaharui diri dan memperbaiki kesalahan yang kita perbuat. Dan jangan lupa juga untuk selalu berpikiran ke depan. Silakan malas malasan sekarang, tapi kita juga harus siap dan berani menanggung akibatnya suatu saat nanti, khan apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai. Ingat, kitalah pemimpin diri kita sendiri !.
4. Berdoa
Meskipun dengan semangat yang menggebu, banyak membaca, dan terus mencari cara untuk menghilangkan malas, tetap saja kalau tanpa seizin -Nya, semua itu tidak akan pernah berhasil. Supaya kita tidak jadi orang yang sombong, banyak - banyaklah berdoa karena doa merupakan suatu pengharapan yang akan membuat kita selalu termotivasi khususnya secara psikologis. Kata - kata yang diucapkan dalam doa akan menjadi suatu pemikiran yang positif bagi kita. Lalu apa yang kita lakukan setelah kita berdoa ? jawabnya adalah ikhtiar. Kita tidak bisa hanya berdoa saja tanpa melakukan suatu upaya. Sebagai wujud tanggung jawab dari doa kita adalah kita bersungguh-sungguh berusaha mewujudkan doa tersebut. Setelah itu barulah kita bertawakkal yang berarti menyerahkan setiap urusan kepada - Nya. Kita harus sadar bahwa kita itu penuh dengan keterbatasan, kita hanya bisa berusaha dan berdoa sedangkan Tuhanlah yang berhak menentukan. Tentunya supaya doa kita dikabulkan, syarat mutlak adalah rajin beribadah..
Perlu diingat bahwa yang benar-benar ada itu adalah orang yang rajin dengan yang malas, bukan yang pintar dengan yang bodoh, karena kita itu semuanya makhluk yang unggul, coba bayangkan sebelum kita terlahir ke dunia ini kita sudah bersaing dengan berjuta-juta sperma, dan kitalah yang keluar sebagai pemenangnya.
Mungkin masih banyak cara-cara yang lain, tapi semoga cara-cara diatas bisa menghilangkan atau minimal mengurangi rasa malas kita. Tapi semuanya kembali kepada diri kita sendiri karena rasa malas akan terus menghantui kalau kitanya sendiri tidak pernah ada keinginan kuat untuk menghilangkannya. Bagaimana ?
10 Trik Rahasia Kesuksesan Bill Gates
Munculnya bill gates di indonesia menjadi inspirasi tersendiri bagi saya, karena penasaran apa sih yang membuat bill gates menjadi sesukses sekarang?
Yang jelas saya sempat terkesima tentang rahasia awal dia bisa menjadi sukses yaitu :
“Dia beruntung mempunyai orangtua yang suka memberikan buku ke padanya, baik buku tentang ensiklopedi, sampai buku tentang hukum milik ayahnya. dia juga mempunyai teman yang bisa menjadi teman barter buku nya ketika semua bukunya telah habis terbaca”
Bagi saya itu adalah sumber inspirasi bagaimana saya akan menerapkan disiplin membaca pada anak-anak saya nanti….he3x ngehayal….tetapi menurut saya buku adalah kunci gerbang menuju pintu kesuksesan. disini bill gates merupakan contoh nyata bahwa membaca merupakan kunci pintu untuk membuka gerbang pengetahuan dan wawasan. jadi gak ada salahnya kita ngebahas rahasia kesuksesan om bill ini, siapa tau bisa jadi kayak om bill…aminnn
Bill Gates selalu muncul bagaikan magnet sehingga ada banyak alasan untuk membicarakan dan mempersoalkan Bill Gates. Ketika masih kanak-kanak, ia telah dikenal sebagai bocah ajaib karena kejeniusannya.
Langkah-langkah bisnisnya dianggap fenomenal, dan selalu dianggap ancaman bagi pihak pesaing. Walaupun setiap langkahnya menuai berbagai reaksi kontra, hal tersebut tetap tidak bisa membendung kesuksesannya.
Gates terus menerus menggunakan monopolinya untuk menguasai hampir seluruh bisnis yang bisa dikaitkan dengan komputer. Saat ini boleh dibilang hampir seluruh bisnis komputer bergandengan dengan bisnis yang dirintis oleh Gates.
Walhasil… dia pun hidup bergelimangan harta, bahkan ia termasuk orang terkaya di dunia. Jadi, gimana…., tertarik untuk memperoleh kesuksesan dan kekayaan seperti layaknya seorang Bill Gates, si orang terkaya di dunia…? Yuk… kita lihat trik-triknya…
1. Kawan adalah aset berharga
Dengan menempatkan kawan sebagai aset berharga, maka kita akan menghargai komitmen dan kerjasama dengan siapapun.
2. Kepercayaan adalah modal jangka panjang
Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun sebuah kepercayaan dan hanya sekian detik saja untuk menghancurkannya. Maka berusahalah membina kepercayaan baik kepada siapapun.
3. Menjual dengan harga lebih tinggi dari pembelian, bukan harga tertinggi
Namun berbisnis dan berusaha adalah bagaimana dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi orang lain sebesar-besarnya, tanpa mengabaikan kelayakan usaha. Nilai kebahagiaan dan keberhasilan usahanya bukan pada berapa besarnya keuntungan materi, tetapi berapa banyak manfaat yang diberikan.
4. Mendengarkan kata hati
Gunakan ketajaman mata hati untuk dapat mengambil keputusan berdasarkan kata hati bukan berdasarkan emosi atau nafsu duniawi.
5. Bekerja dengan hati
Mereka yang bekerja dengan hati akan selalu bersikap baik kepada siapapun.
6. Kekayaan bukan dinilai dari uang yang dimiliki
Menjadi kaya bukan sekedar berhubungan dengan memiliki banyak uang. Namun kekayaan yang utama adalah seberapa besar uang yang kita dapatkan dapat digunakan untuk menolong orang lain, untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
7. Berorientasi pada manfaat sebesar-besarnya
Berbisnis bukan sekedar berorientasi pada profit atau keuntungan materi sebesar-besarnya, tetapi memperoleh keuntungan untuk memberikan manfaat bagi orang lain sebanyak-banyaknya.
8. Fokus pada apa yang diperoleh bukan yang hilang
Fokuslah memikirkan pada apa yang Anda peroleh saat ini. Biarkan kesempatan yang hilang berlalu dari Anda, karena akan ada kesempatan baru kalau kita dapat mensyukuri apa yang dimiliki saat ini.
9. Gagal hanyalah sebuah proses
Gagal bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bagian dari proses untuk menghasilkan rencana-rencana baru.
10. Akui Kesalahan Dengan rendah Hati
Segera lakukan evaluasi untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.
Teori Investasi Nilai Ala Buffett
Siapa tak kenal Warren Buffett? Orang terkaya sekaligus investor jempolan asal negeri Paman Sam ini terbilang investor jenius yang menciptakan pemikiran-pemikiran dalam memutar uang untuk menjadi investor tulen.
Salah satu kejeniusan pemikirannya adalah teori nilai yang diringkas menjadi kesadaran bahwa harga pasar harus lebih rendah dari nilai.
Siapa sangka dengan teorinya itu, seorang Buffett yang memulai investasi dengan US$ 3.700 pada tahun 1965 berhasil melipatgandakannya menjadi US$ 100 miliar di tahun 2006.
Hal ini disampaikan oleh Robert P. Miles seorang penulis sekaligus sahabat Warren Buffett dalam acara Danareksa Sekuritas Investor Gathering, the science of investing and the art of managing yang di paparkan oleh penulis Robert Miles, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Sudirman, Jakarta, Selasa (12/8/2008).
Menurut Miles, Buffett adalah sosok investor yang jenius yang memiliki teori value investing, yang selalu mengedepankan investasi dibawah nilai. Ia tidak takut masuk ke pasar pada saat nilai pasar sedang turun, namun ia akan mendapatkan keuntungan (gain) pada saat harga pasar naik.
"Ia juga tidak lupa selalu mengontrol emosinya," kata Miles.
Miles menambahkan, Buffett seorang investor yang tidak hanya terpaku dengan harga pasar karena hal itu tidak benar-benar mewakili bisnis tertentu. Menurutnya, sosok Buffet selalu berprinsip bahwa market adalah pelayan kita bukan tuan bagi kita (investor).
Ia juga menambahkan, sosok Buffett adalah fenomena baru dalam dunia investasi sekarang ini, ia telah memadukan kemampuan berfikir, matematika dan keterampilan dirinya.
Perjalanan pertualangan memutar uangnya, berawal saat mendirikan sebuah perusahaan tekstil kecil, dan menyulapnya menjadi sebuah konglomerat dunia yang paling dihormati. Kisah hidupnya ini sering dinilai sebagai sebuah dongeng ajaib yang dipadukan dengan kejeniusan dan karakter.
Pria berusia 77 tahun ini telah menyandang sebagai orang terkaya, menggeser orang terkaya sebelumnya Bill Gates yang telah menyandangnya selama 8 tahun berturut-turut.
Dikatakan oleh Miles, bahwa Buffett orang yang mampu membedakan antara karakter dan reputasi, serta menggunakannya dalam berinvestasi.
Melalui bendera Berkshire Hathaway Inc, Buffett juga memiliki anak usaha bisnis yang beragam, mulai dari properti, asuransi dan reasuransi, perlengkapan dan energi, keuangan, manufaktur, hingga jasa dan ritel.
Salah satu anak usahanya yang menjadi satu dari empat perusahaan asuransi terbesar di AS, dan satu dari dua perusahaan reasuransi terbesar didunia adalah GEICO.
Buffett juga memiliki International Dairy Queen yang merupakan pemegang lisensi dan pelayanan di lebih dari 6.000 outlet yang menawarkan Dairy Treats and Food. Bahkan induk usaha (Berkshire Hathaway Inc) yang dimilikinya tersebut berhasil membukukan Compounded Annual Gain (1965-2007) sebesar 21,1% berbanding 10,3% yang dimiliki oleh indeks S&P 500 di AS.
Buffet sangat konsisten dengan portofolio investasinya, ia memiliki komposisi investasi 30% di asuransi, 10% di energi, dan 60% di manufaktur serta jasa dan ritel.
Ia juga pernah mengalami kegagalan, pernah merugi ketika berinvestasi pada sebuah maskapai yang membuatnya kehilangan uang hingga ratusan ribu bahkan jutaan dolar. Namun sebagai investor ulung Buffet tidak melihat itu sebagai aksi yang salah, namun ia memandangnya sebagai jalan yang berbeda.
Dan Buffet di tahun 2008 sukses menjadi orang terkaya versi majalah Forbes dengan harta US$ 62 miliar, sekaligus mengalahkan cadangan devisa Indonesia yang per akhir Juli hanya mencapai US$ 60,56 miliar.
Pria kelahiran Nebraska, 30 Agustus 1930 itu sukses mendepak sahabatnya, Bill Gates yang sudah bertahun-tahun menduduki tahta sebagai orang terkaya di dunia.
Stop Persaingan di Tempat Kerja
Bagi Anda yang telah bekerja tentu lebih memahami persaingan yang terjadi di tempat kerja. Menjadi yang terbaik di mata pimpinan adalah faktor mutlak yang diperlukan untuk karier seseorang.
Saat ini persaingan dikonotasikan hal yang negatif dan perlu dihindari. Namun, persaingan tidak sesederhana itu. Bersaing dapat dilihat dari dua sisi, sempit dan luas. Bersaing dalam arti sempit
tentu membuat seseorang merasa terancam dan mengganggap saingannya sebagai musuh dalam berbagai hal. Persaingan dalam arti luas tentu lebih mengedepankan jiwa bersaing dalam diri seseorang yang diikuti dengan meningkatnya kualitas kerja seseorang.
Persaingan yang didasari kebencian atau dalam arti sempit tentu tidak akan membuahkan hal yang positif. Anda mungkin memenangkan persaingan, namun hal tersebut tanpa disadari akan memunculkan sifat egois dan sombong. Jika kalah Anda pun tentu menderita dan muncul kedengkian. Lalu harus bagaimana memposisikan persaingan di tempat kerja?
1. Posisikan rekan kerja sebagai sparing partner
Bersaing dengan orang lain hanya boleh dilakukan dalam konteks menjadikan orang lain sebagai "sparing partner", bukan lawan sesungguhnya. Dalam olahraga, sparing partner adalah orang yang
membantu seseorang untuk meningkatkan prestasinya. Begitu pula dalam hidup, menjadikan orang lain sebagai sparing partner dalam bersaing berarti menjadikan orang lain sebagai mitra dalam meningkatkan kualitas seseorang.
Lalu jika rekan kerja Anda bukan pesaing, siapa pesaing sesungguhnya? Pesaing sesungguhnya adalah diri Anda sendiri. Karena sesungguhnya keberhasilan dan kegagalan kita disebabkan oleh diri
sendiri, bukan orang lain. Karena itu, pesaing Anda dalam meraih kesuksesan adalah diri Anda sendiri, bukan orang lain. Anda melawan diri sendiri untuk menang dalam perlombaan meningkatkan kualitas
diri. Ukuran kemenangannya adalah ketika Anda berhasil meningkatkan kualitas diri lebih baik dari hari kemarin.
2. Bersikap sportif
Apa pun yang Anda raih harus dihargai. Tidak ada kata kalah bagi Anda karena kekalahan yang sesungguhnya adalah keputusasaan Anda. Sportif tidak akan ada dalam diri Anda jika tanpa adanya sebuah kata "bijaksana". Anda harus memandang hasil yang diraih dari kacamata yang positif. Introspeksi diri menjadi salah satu tanda bahwa Anda bijaksana dalam menyikapi segala sesuatunya. Milikilah mental bersaing dengan diri sendiri. Jadikan hal ini sebagai kebiasaan Anda. Lawan Anda
sesungguhnya bukan orang lain, tapi diri sendiri. "Perang" yang perlu Anda lakukan adalah "perang" melawan diri sendiri bukan "perang" melawan orang lain.
3. Kerja keras
Persaingan tidak akan berarti tanpa adanya kerja keras dari Anda. Tunjukkan Anda mempunyai kualitas dan kemampuan dalam profesi yang Anda tekuni.
Ada tiga hal penting yang harus Anda perhatikan dalam pekerjaan :
a.. Pertama, terapkan Manajemen Waktu dalam bekerja dengan membiasakan tahapan persiapan.
b.. Kedua, usahakan semua tugas selesai pada waktunya, jika perlu buatlah jadwal yang akan membimbing Anda dalam bekerja.
c.. Dan yang ketiga, perluas pengaruh Anda di tempat kerja dengan memperbanyak relasi dan mencari informasi yang ditujukan untuk pengembangan karier Anda.
Nah, jika Anda termasuk orang yang memperhatikan karier kerja, tiga prinsip mental tersebut tentu patut diperhatikan. Faktor penghambat seperti kebiasaan sering mengeluh harus dibuang jauh-jauh.